Hmmm…..
JUJUR,
Satu kata
yang sesungguhnya mencerminkan siapa kita sebenarnya. Sebuah kejujuran
merupakan ciri dari seorang umat, baik terhadap agamanya, komunitasnya maupun
dunianya.Namun apakah kejujuran itu memang harus dimiliki semua orang ??
Kejujuran
adalah sebuah sifat yang akan menghasilkan sebuah sikap. Sikap ini yang akan di
nilai oleh semua orang yg ada di dunia ini, baik itu teman, saudara, orang tua,
pacar atau orang-orang tersayang kita. Namun haruskah kita jujur dalam berbagai
hal ??
Mungkin,
karena kejujuran biar bagaimanapun menjadi kunci dari kesuksesan manusia menghadapi
dunia. Walau (mungkin) kini kejujuran bisa dikatakan lebih sering terkubur
bersama kebohongan.Salah atau tidak, kejujuran semakin lama akan terungkap pada
diri seorang manusia. Pada saat itu, tinggal bagaimana orang2 terdekat dan
tersayang kita menyikapi tentang kejujuran yg terkuak… yg selama ini tertutupi
oleh kebohongan.
Ya… yang
pasti ada yg menerima dan ada yg tidak. Bagi mereka yg punya jiwa besar dan
pastinya bisa menerima walaupun nyatanya itu menyakitkan. Hanya mereka yg
pemaaf lah yg bisa menerima sebuah keterbukaan akan kejujuran yang dilontarkan
setelah sekian lama tertutup oleh kebohongan belaka….Selalu dan pasti…
kejujuran itu akan membawa dampak yang positif… apapun itu. Jadi… terimalah
siapa dirimu dengan kejujuran dari orang tersayangmu.Kebohongan adalah hal yang
sangat menyakitkan, namun kesakitan itu bisa dibasuh dengan kejujuran dan hati
yang lapang.
Berkatalah
dalam hati “Ya, saya seperti itu…” jika ada seorang yg kita kasihi jujur
mengatakan siapa kita sebenarnya. Karena penilaian ada bukan pada diri kita,
tetapi ada pada orang lain.Biasanya hal tersebut merupakan “warning” bagi kita
untuk melangkah ke hidup yg lebih jauh. Tanpa itu, kita tidak bisa menilai
bagaimana diri kita dimata orang lain.
Terimalah
kejujuran atas koreksi orang tersayang kepada kita, niscaya itu akan membuat
kita berfikir dan memperbaiki diri. Buang jauh-jauh ego kita, katakanlah dalam
hati “ya” jika memang perkataan orang itu benar, walau kata2 itu menyakitkan…..
Kadang kita
berbuat bukan dengan maksud seperti apa yang orang pikirkan, namun banyak
penilaian orang terhadap diri kita dan sialnya kadang penilaian tersebut
negatif dan memang benar-benar kita “lakoni”…..Hal ini kadang yg membuat kita
jadi senewen dan akhirnya timbul perpecahan dan kebencian, yang seharusnya kita
akui bahwa “ya… saya seperti itu…”
Kenapa ???
” Karena
memang begitu kenyataan yang ada, karena memang benar apa yg kita lakukan walau
(mungkin) tanpa sadar itu menyakitkan orang-orang terkasih. Kita janganlah
membantah karena hal itu memang benar-benar kita lakukan….. Jadi, terimalah
bahwa “kita memang seperti ini…. dan kita harus bisa bercermin untuk merubah
diri kita sendiri….” Menyakitkan bukan…..
Namun yang
perlu diingat…KEJUJURAN BUKANLAH FITNAH…
Hal yang
tidak benar yg dilontarkan seseorang ke kita bisa berupa Fitnah, itu bukanlah
kejujuran orang tersebut untuk mengingatkan kita atau memperbaiki diri kita.
Jadi,
terimalah kejujuran sikap seseorang terhadap kita sebagai respon seseorang akan
siapa sebenarnya diri kita…. Jangan dibantah, tapi jadikanlah cermin….Walau
memang itu menyakitkan hati kita… tapi apakah kita berfikir bahwa kita lebih
menyakitkan hati orang tersayang kita dengan kebohongan kita….Kebohongan yang
dibalas dengan kejujuran adalah suatu hal yang sangat indah…. betapa itu akan
menjadikan kita lebih baik dalam menjalani hidup…Coba bayangkan seandainya
kebohongan kita dibalas lagi dengan kebohongan orang tersayang kita… apa
jadinya, masalah gak akan terselesaikan.
Jadi…..
terimalah siapa diri kita sebenarnya untuk kebaikan kita sendiri, janganlah
menjadi orang lain, tapi jadilah diri kita…
WALAU ITU
KADANG MENYAKITKAN dan PASTI SULIT UNTUK DITERIMA…..
Untuk selamanya kumohon jangan dilepaskan
Berikut ini adalah sebuah puisi bertema tentang saudara kandung , walau
isinya kurang begitu nyambung tapi saya paksakan puisi ini aku tulis , semoga
pembaca bisa mengerti isi yang ada dalam puisi ini .
Saudaraku
Mungkin aku teramat egois
Saat aku tahu kau berjuang,
Tapi Aku duduk diam
Saudaraku
Ya, saya akan berusaha
Aku sekarang menyadari
Itu juga perjuangan saya
Saudaraku
Saat melihat lengan mu
Yang dingin dan tak tergoyahkan
Kehilangan semua pesona
Saudaraku
Saat melihat kaki mu
begitu banyak yang hilang tanpa sisa
Namun tidak sekalipun kau meratap
Saudaraku
Meskipun aku tak ada waktu untukmu
Tapi kau tetap menyempatkan melihatku
Dengan kesalahan kita di masa lalu
Saudaraku
Dengarkan ketika saya mengatakan
Aku akan tetap di sisimu
Sampai ini hilang
Saudaraku
Mungkin aku teramat egois
Saat aku tahu kau berjuang,
Tapi Aku duduk diam
Saudaraku
Ya, saya akan berusaha
Aku sekarang menyadari
Itu juga perjuangan saya
Saudaraku
Saat melihat lengan mu
Yang dingin dan tak tergoyahkan
Kehilangan semua pesona
Saudaraku
Saat melihat kaki mu
begitu banyak yang hilang tanpa sisa
Namun tidak sekalipun kau meratap
Saudaraku
Meskipun aku tak ada waktu untukmu
Tapi kau tetap menyempatkan melihatku
Dengan kesalahan kita di masa lalu
Saudaraku
Dengarkan ketika saya mengatakan
Aku akan tetap di sisimu
Sampai ini hilang
Saudaraku
Dengarkan ketika saya mengatakan
Aku akan tetap di sisimu
Sampai hari terakhir kita
selamanya seperti inilah saudara dan itu yang kuinginkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar