Sabtu, 18 Juli 2015

Untuk Kakanda dan Adinda Tersayang



Hmmm….. JUJUR,
Satu kata yang sesungguhnya mencerminkan siapa kita sebenarnya. Sebuah kejujuran merupakan ciri dari seorang umat, baik terhadap agamanya, komunitasnya maupun dunianya.Namun apakah kejujuran itu memang harus dimiliki semua orang ??

Kejujuran adalah sebuah sifat yang akan menghasilkan sebuah sikap. Sikap ini yang akan di nilai oleh semua orang yg ada di dunia ini, baik itu teman, saudara, orang tua, pacar atau orang-orang tersayang kita. Namun haruskah kita jujur dalam berbagai hal ??

Mungkin, karena kejujuran biar bagaimanapun menjadi kunci dari kesuksesan manusia menghadapi dunia. Walau (mungkin) kini kejujuran bisa dikatakan lebih sering terkubur bersama kebohongan.Salah atau tidak, kejujuran semakin lama akan terungkap pada diri seorang manusia. Pada saat itu, tinggal bagaimana orang2 terdekat dan tersayang kita menyikapi tentang kejujuran yg terkuak… yg selama ini tertutupi oleh kebohongan.

Ya… yang pasti ada yg menerima dan ada yg tidak. Bagi mereka yg punya jiwa besar dan pastinya bisa menerima walaupun nyatanya itu menyakitkan. Hanya mereka yg pemaaf lah yg bisa menerima sebuah keterbukaan akan kejujuran yang dilontarkan setelah sekian lama tertutup oleh kebohongan belaka….Selalu dan pasti… kejujuran itu akan membawa dampak yang positif… apapun itu. Jadi… terimalah siapa dirimu dengan kejujuran dari orang tersayangmu.Kebohongan adalah hal yang sangat menyakitkan, namun kesakitan itu bisa dibasuh dengan kejujuran dan hati yang lapang.
Berkatalah dalam hati “Ya, saya seperti itu…” jika ada seorang yg kita kasihi jujur mengatakan siapa kita sebenarnya. Karena penilaian ada bukan pada diri kita, tetapi ada pada orang lain.Biasanya hal tersebut merupakan “warning” bagi kita untuk melangkah ke hidup yg lebih jauh. Tanpa itu, kita tidak bisa menilai bagaimana diri kita dimata orang lain.
Terimalah kejujuran atas koreksi orang tersayang kepada kita, niscaya itu akan membuat kita berfikir dan memperbaiki diri. Buang jauh-jauh ego kita, katakanlah dalam hati “ya” jika memang perkataan orang itu benar, walau kata2 itu menyakitkan…..
Kadang kita berbuat bukan dengan maksud seperti apa yang orang pikirkan, namun banyak penilaian orang terhadap diri kita dan sialnya kadang penilaian tersebut negatif dan memang benar-benar kita “lakoni”…..Hal ini kadang yg membuat kita jadi senewen dan akhirnya timbul perpecahan dan kebencian, yang seharusnya kita akui bahwa “ya… saya seperti itu…”
Kenapa ???
” Karena memang begitu kenyataan yang ada, karena memang benar apa yg kita lakukan walau (mungkin) tanpa sadar itu menyakitkan orang-orang terkasih. Kita janganlah membantah karena hal itu memang benar-benar kita lakukan….. Jadi, terimalah bahwa “kita memang seperti ini…. dan kita harus bisa bercermin untuk merubah diri kita sendiri….” Menyakitkan bukan…..
Namun yang perlu diingat…KEJUJURAN BUKANLAH FITNAH…
Hal yang tidak benar yg dilontarkan seseorang ke kita bisa berupa Fitnah, itu bukanlah kejujuran orang tersebut untuk mengingatkan kita atau memperbaiki diri kita.

Jadi, terimalah kejujuran sikap seseorang terhadap kita sebagai respon seseorang akan siapa sebenarnya diri kita…. Jangan dibantah, tapi jadikanlah cermin….Walau memang itu menyakitkan hati kita… tapi apakah kita berfikir bahwa kita lebih menyakitkan hati orang tersayang kita dengan kebohongan kita….Kebohongan yang dibalas dengan kejujuran adalah suatu hal yang sangat indah…. betapa itu akan menjadikan kita lebih baik dalam menjalani hidup…Coba bayangkan seandainya kebohongan kita dibalas lagi dengan kebohongan orang tersayang kita… apa jadinya, masalah gak akan terselesaikan.
Jadi….. terimalah siapa diri kita sebenarnya untuk kebaikan kita sendiri, janganlah menjadi orang lain, tapi jadilah diri kita…
WALAU ITU KADANG MENYAKITKAN dan PASTI SULIT UNTUK DITERIMA…..


                                                        Untuk selamanya kumohon jangan dilepaskan
Berikut ini adalah sebuah puisi bertema tentang saudara kandung , walau isinya kurang begitu nyambung tapi saya paksakan puisi ini aku tulis , semoga pembaca bisa mengerti isi yang ada dalam puisi ini .
Saudaraku
Mungkin aku teramat egois
Saat aku tahu kau berjuang,
Tapi Aku duduk diam

Saudaraku
Ya, saya akan berusaha
Aku sekarang menyadari
Itu juga perjuangan saya

Saudaraku
Saat melihat lengan mu
Yang dingin dan tak tergoyahkan
Kehilangan semua pesona

Saudaraku
Saat melihat kaki mu
begitu banyak yang hilang tanpa sisa
Namun tidak sekalipun kau meratap

Saudaraku
Meskipun aku tak ada waktu untukmu
Tapi kau tetap menyempatkan melihatku
Dengan kesalahan kita di masa lalu

Saudaraku
Dengarkan ketika saya mengatakan
Aku akan tetap di sisimu
Sampai ini hilang

Saudaraku
Dengarkan ketika saya mengatakan
Aku akan tetap di sisimu
Sampai hari terakhir kita

                                              selamanya seperti inilah saudara dan itu yang kuinginkan





Tidak ada komentar:

Posting Komentar